FORSATER.com – Waspada, pihak otoritas Cina mengumumkan kabar mengejutkan. Satelit luar angkasa pertama milik Cina, Tiangong-1 (Istana Surga) diperkirakan akan jatuh ke bumi pada 2017 mendatang.
Baca Juga:
» Inilah Siaran TV yang Menyiarkan Liga Inggris Melalui Parabola
» Siaran TV yang Menyiarkan Liga Italia Serie A di Indonesia
» Siaran TV yang Menyiarkan Liga Champions Eropa di Parabola
Satelit seberat 8,5 ton ini dalam keadaan terbakar dan diperkirakan jatuh ke bumi pada tahun 2017. Pejabat luar angkasa Cina mengumumkan kemungkinan jatuhnya satelit itu dapat membahayakan manusia di bumi.
Satelit itu sudah empat setengah tahun berada di orbit, dan kini berada dalam keadaan terbakar dan rusak. Cina telah mempersiapkan peluncuran satelit untuk pengganti di stasiun ruang angkasa di Gurun Gobi di Cina utara.
Pengumuman ini muncul membenarkan spekulasi selama ini bahwa Cina telah kehilangan kendali terhadap satelit yang melambangkan kekuatan negeri tirai bambu itu mengalami kegagalan teknis atau mekanis.
“Berdasarkan perhitungan dan analisis kami, sebagian besar laboratorium ruang akan terbakar selama perjalanan menuju ke bumi,” kata Wu Ping, Wakil direktur kantor rekayasa luar angkasa berawak.
Pada Juli, gencar diberitakan bahwa stasiun ruang angkasa yang diluncurkan pada bulan September 2011 dan mengorbit Bumi pada ketinggian 230 mil (370 kilometer) ini telah kehilangan kendali dan kontak dengan astronom Cina.
Seperti satelit lainnya yang hilang kendali, kemungkinan bahwa stasiun itu akan terbakar dalam perjalanan ke dalam potongan yang lebih kecil dan berpotensi menimbulkan masalah di bumi.
Menurut ahli astrofisika dari Harvard, Jonathan McDowell satelit itu akan jatuh ke bumi secara alami, sehingga mustahil untuk memprediksi lokasi puing-puingnya akan mendarat.
“Anda benar-benar tidak dapat mengendalikan itu. Tidak tahu kapan itu akan turun dan di mana itu akan turun,” kata McDowell.
Mc Dowll menjelaskan, sebagian besar badan satelit itu akan meleleh saat melewati atmosfer, namun beberapa bagian seperti mesin roket, yang sangat padat mungkin tidak akan terbakar sepenuhnya. Kemungkinan pecahan logam seberat 100 kg akan memberikan efek yang tidak baik ketika menghantam sesuatu.
Kantor berita Cina Xinhua, Wu mengatakan bahwa bangkai satelit tersebut tidak akan mempengaruhi kegiatan penerbangan atau menyebabkan kerusakan di bumi.
Meski gagal mengendalikan satelit Tiangong-1, Cina berencana meluncurkan kembali stasiun ruang angkasa percobaan kedua yang diberi nama Tiangong-2, dalam upaya untuk mengoperasikan sebuah pos berawak di orbit pada 2022. (sc-01/tempo)