FORSATER.com – Potensi bisnis televisi berbayar di Tanah Air masih sangat besar. Hal ini ditopang banyaknya jumlah penduduk serta konsumsi masyarakat yang terus tumbuh. Saat ini konsentrasi pasar televisi berbayar memang masih berada di kota-kota besar. Hal ini disebabkan pembangunan belum merata sehingga banyak kota/kabupaten yang belum berkembang.
Baca Juga:
» Inilah Siaran TV yang Menyiarkan Liga Inggris Melalui Parabola
» Siaran TV yang Menyiarkan Liga Italia Serie A di Indonesia
» PPTV HD Siarkan BPL, Serie A sampai Liga Champion 2016/2017
“Artinya, pertumbuhan ekonomi yang mapan itu di kotakota besar saja,” kata CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo (HT), saat menghadiri rapat koordinasi nasional (rakornas) PT MNC Sky Vision Tbk (MSKY) di Wisma Indovision, Jakarta, dilansir koransindo Jumat (09/09/2016).
HT menambahkan, Indonesia memiliki keuntungan dari sisi jumlah penduduk yang mencapai 250 juta lebih di mana hampir setengahnya berusia muda dan produktif. ”Terlebih setiap tahunnya penduduk Indonesia bertambah lima juta setiap dua tahun, jadi ini luar biasa,” ujarnya.
Pada rapat koordinasi yang diikuti oleh perwakilan kantor cabang dari seluruh Indonesia, HT mengingatkan manajemen MNC Sky Vision untuk tetap menjaga kesuksesan dengan terus melakukan inovasi agar semakin kuat dan terus melangkah maju.
“Saya sangat berharap ke depan bagaimana MSKY dengan produk-produknya, Indovision, Top TV, dan lainnya bisa terus berinovasi. Saya yakin ke depan MNC Sky bisa betul- betul melangkah lebih baik lagi,” ujarnya.
HT menambahkan, pasar televisi berbayar di dalam negeri masih terus bertumbuh seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat. Dia optimistis, dengan dibarengi inovasi yang terus dilakukan industri televisi berbayar akan semakin dilirik.
“Penopangnya ada pada konsumsi masyarakat kita. Bayangkan di Indonesia itu jumlah rumah tangga masih sekitar 60 juta itu jumlah yang sangat besar,” ucapnya.
Menurut dia, ke depan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia akan tumbuh luar biasa dan tak hanya terpusat di Jakarta. HT menyebutkan, kota-kota seperti Bandung, Medan, dan Makassar akan mendominasi 80% perekonomian nasional. “Sepuluh atau dua puluh kota besar dari 514 kabupaten yang ada saya kira yang akan menggairahkan perekonomian kita,” ucapnya.
HT menegaskan, MNC Sky Vision harus berperan masuk ke pelosok-pelosok daerah agar mampu melayani masyarakat sehingga mendorong pemerataan serta mengurangi kesenjangan antara pusat dan daerah. ”MNC Sky Vision masuk ke sejumlah daerah, pasti membuka lapangan pekerjaan dan peluang. Infrastruktur terbangun dan mampu menggairahkan suatu daerah tersebut,” ujarnya.
Lebih lanjut dia berpesan, MNC Sky Vision harus mampu menyiapkan segala hal terkait pengembangan jaringan ke daerah. Misalnya, kesiapan dari sisi infrastruktur dan sumber daya manusia yang mampu memberikan layanan yang baik kepada pelanggan.
Sementara itu, Direktur Branch Operational MNC Sky Vision Salvona Tumonggor Situmeang mengatakan, rapat koordinasi MNC Sky Vision bersama perwakilan kantor perwakilan utama di sejumlah daerah rutin dilakukan setiap tahun.
Dia menyebutkan, saat ini MNC Sky Vision terdapat di 115 kota di Indonesia. Pada rapat koordinasi yang bertema Sky is the Limit tersebut MNC Sky juga bertekad menambah jumlah pelanggan setiap bulannya.
“Saat ini penambahan pelanggan kita per Agustus 2016 mencapai 35.000 per bulan di seluruh Indonesia. Bertahap target bulan ini di atas 35.000 pelanggan dan Oktober kami targetkan penambahannya mencapai 50.000 pelanggan,” ucapnya.
Untuk mencapai target-target tersebut, kata Salvona, akan ditopang dengan penambahan infrastruktur dan sistem baru yang akan memudahkan layanan pelanggan di antaranya sistem billing, aktivasi maupun call center yang akan meliputi 115 kota di Indonesia. (sc-01/ksc)