FORSATER.com – Beberapa waktu yang lalu, satelit besutan Indonesia yakni Nusantara Dua gagal mengorbit. Satelit ini diluncurkan Xichang Satellite Launch Center di Xichang, Tiongkok. Ternyata puing satelit Nusantara Dua jatuh di sekitar pulau yang masih kawasan Negara Amerika Serikat.
BACA JUGA:
» Waduh! TV Berbayar Topas TV Berhenti Siaran
» Akhir Tahun ini, Internet Super Cepat 1 GBPS Berbiaya Murah Berbasis Satelit Bisa Dinikmati
» Cara Nonton RCTI, MNCTV dan GlobalTV yang Diacak
Satelit Nusantara Dua merupakan satelit yang rencananya akan menggantikan posisi satelit Palapa D yang dalam waktud ekat akan habis masa aktifnya.
Dikutip dari Merdeka, proses peluncuran satelit Nusantara Dua menggunakan roket pendorong Long March 3B sempat berjalan dengan baik pada stage pertama dan stage kedua.
Namun, saat memasuki stage ketiga, salah satu roket pendorongnya tidak berfungsi. Demikian, sebagaimana dijelaskan oleh Direktur Utama Pasifik Satelit Nusantara Adi Rahman Adiwoso.
Adapun setelah ditelesuri, puing-puing satelit tersebut ternyata jatuh di perairan wilayah Guam. Dikutip dari Space Flight Now via Tekno Liputan6.com, informasi ini diketahui pula dari unggahan masyarakat Guam.
Berdasarkan sejumlah unggahan di media sosial, banyak masyarakat negara tersebut yang merekam jatuhnya puing-puing satelit Nusantara Dua di malam hari.
Pada 9 April 2020, Otoritas Dalam Negari Guam juga telah menyatakan puing-puing itu berhubungan dengan gagalnya peluncuran roket di Tiongkok. Namun, mereka mengatakan puing-puing itu tidak mengancam.
Adapun penyebab gagalnya satelit ini mengorbit, karena salah satu roket tidak menyala.
“Pada saat stage ketiga, salah satu roketnya tidak menyala, sehingga peluncur tidak mendapatkan kecepatan yang cukup,” kata Adi.
Adi mengatakan, pada stage ketiga, roket sudah berada di ketinggian 170Km. Namun karena daya dorong yang kurang, satelit Nusantara Dua yang seharusnya meluncur menuju orbit jatuh ke laut.
“Satelit jatuh ke laut dan tidak bisa diselamatkan. Satelit hilang sehingga tidak bisa dipergunakan kembali,” tutur Adi.
(fsc-01/merdeka)