FORSATER.com – Kisruh TVRI berlanjut dengan dipanggilnya mantan Direktur Utama Helmy Yahya oleh Komisi I DPR RI. Penayangan Liga Inggris disebut-sebut menjadi salah satu alasan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI memecat Helmy Yahya. Menanggapi itu, Helmy Yahya mengungkapkan, sebenarnya penayangan Liga Indonesia lebih mahal hingga 5 kali lipat dari Liga Inggris.
BACA JUGA:
» Mola TV akan Tindak Penyiaran EURO 2020 secara Ilegal
» Stasiun TV Pemegang Hak Siar UEFA EURO 2020
» MNC Group Resmi Miliki Hak Siar UEFA Euro 2020
Dihadapan wakil rakyat dari Komisi I DPR, Helmy mengungkapkan harga penayangan Liga Indonesia lebih mahal dibandingkan Liga Inggris yang ditayangkan TVRI. Menurut Helmy, jika dihitung, harga Liga Inggris jika hanya Rp 130 juta per jam.
“Kalau ada yang bertanya kenapa tidak beli Liga Indonesia? Liga Indonesia harganya empat kali lipat, lima kali lipat dari Liga Inggris. Saya katakan rezeki anak saleh mendapatkan kepercayaan menayangkan Liga Inggris dengan harga yang sangat murah,” kata Helmy dalam Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) yang diadakan di Ruang Rapat Komisi I DPR, Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (28/01/2019).
Helmi Yahya pun blak-blakan dalam rapat tersebut dengan membuka harga pembelian hak siar Liga Inggris semasa dia menjadi direktur utama.
“Saya buka saja, harganya cuma 3 juta dollar, 1 juta dollar itu komitmen diambil iklannya, kami hanya bayar 2 juta dollar. Kami hitung-hitung per episode atau per jamnya hanya Rp 130 juta. Jangan lupa hanya karena Liga Inggris publik menonton TVRI,” sambung dia.
Helmy mengatakan dalam mengelola stasiun TV, dibutuhkan sejumlah program menarik untuk menarik perhatian masyarakat. Liga Inggris merupakan salah satu program unggulan TVRI.
“Dunia televisi perlu adanya killer content, monster program yang dibayar mahal hanya supaya orang singgah di stasiun tersebut. Liga Inggris bagi kami killer content sebuah showcase, etalase. Orang melihatnya ada di situ kemudian masuk dan dia akan belanja program yang lain, itu sosialisasi kami, pendidikan kami,” ucap dia.
Selain menurut Helmy Yahya harga hak siar Liga Indonesia yang lebih mahal hingga 5 kali lipat dari Liga Inggris, ia menjelaskan program olahraga merupakan salah satu program yang paling digemari masyarakat. Dan inilah yang menjadi pertimbangan TVRI menayangkan Liga Inggris.
“Kalau boleh sharing sebagai orang televisi, cuma empat program di Indonesia ini yang dirindukan, yang ratingnya tinggi. Satu, bola, dua, badminton, tiga, drama, empat adalah dangdut. Kami minimal sudah punya keduanya,” pungkas Helmy.
(kumparan/adm)