FORSATER.com – Satelit Telkom 3 akan jatuh ke bumi, Jumat (05/02/2021), setelah gagal mencapai orbit hampir sembilan tahun yang lalu. Ini merupakan kali pertama benda antariksa berukuran besar milik Indonesia jatuh ke bumi.
BACA JUGA:
» Ini Lokasi Jatuhnya Satelit Telkom 3 dan Resiko Korban Jiwa
» Mulai 15 Januari 2021, SCTV dan Indosiar Hilang, Ini Solusinya
» Frekuensi SCTV dan Indosiar Terbaru di Satelit Telkom 4
Menanggapi hal tersebut, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) telah melakukan koordinasi dengan PT Telkom Indonesia, Tbk, Telkomsat, dan Roscosmos Rusia
Satelit Telkom-3 (COSPAR-ID 2012-044A, NORAD-ID 38744) merupakan satelit buatan ISS Reshetnev, Rusia berdasarkan pesanan PT Telkom Indonesia, Tbk. Satelit tersebut diluncurkan pada tanggal 6 Agustus 2012 dari Baikonur Cosmodrome, Kazakhstan, tetapi masalah teknis menyebabkannya gagal mencapai orbit.
Dr. Rhorom Priyatikanto, peneliti LAPAN, menyebut bahwa sejak tanggal 30 Januari 2021, satelit tersebut telah mencapai ketinggian <200 km dan diperkirakan akan mengalami reentry pada tanggal 5 Februari 2021 antara pukul 14:30 WIB hingga pukul 18:30 WIB.
“Terdapat ketidakpastian dalam prediksi waktu jatuh karena objek jatuh secara tak terkendali sehingga orientasi satelit serta hambatan udara yang dialaminya dapat bervariasi. Besarnya hambatan atau pengereman menentukan waktu jatuhnya satelit,” katanya.
Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin, menjelaskan, bahwa Satelit Telkom 3 tersebut mengalami masalah teknis pada roket peluncur, sehingga satelit tidak bisa mencapai orbit yang dituju pada ketinggian 36.000 km.
“Akhirnya Satelit Telkom 3 menjadi sampah antariksa yang mengorbit pada ketinggian sekitar 210 km,” jelas Thomas seperti dikutip dari SindoNews.
Thomas menambahkan, karena hambatan atmosfer, ketinggian dari satelit yang hampir sembilan tahun terakhir menjadi sampah antariksa ini semakin turun.
LAPAN pun memprediksi hari ini satelit Telkom 3 jatuh kembali ke Bumi, sekitar pukul 16.52 WIB di Pasifik. “LAPAN terus memantau proses jatuhnya. Prakiraan terakhir berdasarkan data orbitnya, satelit jatuh sekitar pukul 16.52 di Pasifik,” tambah Thomas.
Satelit Telkom 3 yang berbobot 1,845 ton ini tidak mengandung bahan radioaktif dan diperkirakan sebagian besar massa satelit akan terbakar saat memasuki atmosfer, hingga menyisakan 10% hingga 40% saja dibandingkan massa awalnya.
(fsc/lapan/sindonews)