FORSATER.com – Satelit Telkom 1 sudah tidak bisa digunakan lagi. Meski satelit yang diluncurkan 4 Agustus 1999 yang sejatinya disebutkan akan berakhir masa operasinya pada 2018 nanti diperkirakan tidak akan berfungsi normal kembali.
Sementara, satelit Telkom 4 sebagai cikal pengganti posisi satelit Telkom 1 baru akan diluncurkan tahun depan. Ini membuat slot 108.0°E yang ditempati Telkom 1 akan kosong selama setahun ke depan.
Hal ini diterangkan Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara yang membahas gangguan yang dialami satelit Telkom 1 bersama Direktur Utama Telkom Alex J. Sinaga
“Saya sudah bicara. Pertama, kita harus amankan slotnya, harusnya dia (Telkom 1) orbit hingga 2018 jadi mungkin ada satu tahun kosong. Kominfo akan membantu Telkom melakukan suspend atas slotnya sehingga aman untuk Indonesia. Itu dulu fokusnya,” ujar Rudiantara di Graha XL, Jakarta, Selasa (29/8/2017) seperti dilansir detikcom.
Rudiantara meminta agar setiap perkembangan mengenai Telkom 1 harus disampaikan kepada publik. Sebab, persoalan ini dampaknya besar. Di samping itu, satelit adalah bisnis yang penuh risiko.
“Nah, yang kemarin itu sedang diteliti oleh Telkom dan juga Lockhead Martin, kenapa bisa tidak berfungsi. Padahal, kalau secara umum memang beroperasi 15 tahun. Tetapi dengan perjanjian khusus antara Telkom dan Lockhead Martin ini, bisa lebih dari itu. Bisa 18 atau 20 tahun,” tuturnya.
“Dan yang lebih penting lagi, saya minta Telkom realokasikan kepada kapasitas satelit manapun. Saya update dari Dirut Telkom itu dipindahkan ke Telkom 3S, satelit lain termasuk Apstar. Jadi pelanggan seharusnya bisa tenang, ya memang faktanya terjadi seperti kemarin. Satelit ya tidak bisa diapa-apakan, terjadi glitch di atas ya kena,” kata Chief RA.
Masalah Baterai
Rudiantara mengungkapkan gangguan Telkom 1 bukan karena pergeseran orbit, melainkan karena baterainya yang sudah tidak berfungsi hingga bahan bakarnya habis. Hal inilah yang membuat satelit Telkom 1 keluar dari orbit.
Bila dilihat secara teknis, satelit tersebut sudah tidak bisa dipakai kembali. Solusinya harus dipindahkan sesegera mungkin, apapun konsekuensinya.
“Itu kelangsungan bisnis juga, bukan hanya dilihat kelangsungan bisnis Telkom. Tapi demi bisnis penggunanya juga yaitu perbankan, VSAT, dan lain sebagainya,” ucap menteri kelahiran Bogor ini. (isc-adm01)