FORSATER.com – Masih banyak yang bertanya-tanya kenapa siaran TV berlomba-lomba pindah ke satelit Telkom 4. Dalam beberapa bulan terakhir, satelit Telkom 4 atau satelit merah putih menjadi viral setelah satu persatu siaran televisi mengaktifkan transponder atau frekuensinya di satelit milik PT. Telekomunikasi Indonesia. Padahal, frekuensi-frekuensi stasiun televisi tersebut di satelit Palapa D masih aktif.
BACA JUGA:
» Cara Mudah Mendapatkan Satelit Telkom 4
» Frekuensi Terbaru tvOne di Telkom 4
» Cara Nonton RCTI, MNCTV dan GTV yang Diacak
» Hanya ini Receiver untuk nonton RCTI, MNCTV dan GTV
Perlu diketahui, bahwa satelit Palapa D diluncurkan pada tanggal 31 Agustus 2009 pukul 16:28 WIB di Xichang Satellite Launch Center (XSLC), China, menggunakan roket Long March (Chang Zheng) 3B. Satelit ini dibuat oleh Thales Alenia Space, Prancis, dan dimaksudkan sebagai pengganti satelit Palapa C2 pada slot orbit 113º BT yang telah selesai masa operasionalnya pada tahun 2011.
Awalnya, satelit Palapa D yang dimiliki PT Indosat Tbk direncanakan dapat beroperasi selama 15 tahun dengan masa ketahanan di orbit selama 17,5 tahun menjangkau seluruh Indonesia, negara-negara ASEAN, sebagian negara di Asia, Timur Tengah dan Australia. Artinya, kalau dihitung mulai peluncuran, usia satelit Palapa D harusnya berakhir pada 2024 mendatang.
Namun, karena ada kendala, hal itu tidak berlaku. Pasalnya, sesaat setelah peluncuran, NASA Spaceflight mengabarkan bahwa terjadi kegagalan roket dalam menempatkan Palapa D di orbitnya. Teknisi Thales Alenia kemudian turun tangan untuk “menangkap” satelit ini dan mengembalikannya ke jalur aslinya. Beberapa jam setelah itu perwakilan Thales menyatakan bahwa Palapa D telah berada dalam keadaan normal dan dapat melakukan manuver di orbitnya.
Saat manuver penyelamatan satelit ini dilakukan, mengakibatkan berkurangnya bahan bakar yang diperlukan untuk mempertahankan satelit Palapa D di orbitnya. Sehingga masa operasi satelit turut berkurang dari 15 tahun yang direncanakan. Presiden Thales Alenia Space menyatakan bahwa bahan bakar yang tersisa masih akan cukup untuk mengoperasikan satelit Palapa D selama sekitar 10 tahun. Jadi, pemakaian satelit Palapa D harusnya sudah berakhir dari 2019 lalu, dan masih ada “masa tenggang” 1-2 tahun.
Penggunaan satelit Palapa D rencananya akan berakhir pada bulan Juli 2020 dan posisinya digantikan oleh Satelit Palapa Nusantara Dua. Sayangnya, satelit yang diluncurkan Xichang Satellite Launch Center (XLSC), Xichang, China pada 9 April 2020 tersebut gagal mengorbit dan hancur berkeping-keping. Tidak ada kendala pada proses peluncuran, tiba-tiba saat di angkasa ada puing-puing yang bertebaran, ketika memasuki stage tiga dan jatuh ke laut.
Jadi, kenapa siaran TV pindah ke satelit Telkom 4? Jawabannya karena satelit Palapa D sudah berakhir masa orbitnya. Sementara, penggantinya belum ada. Jadi, untuk sementara atau bisa saja menetap, stasiun-stasiun televisi tersebut migrasi ke satelit Telkom 4 untuk melakukan proses uplink sehingga bisa di downlink oleh stasiun pemancar-pemancar televisi.
Up link adalah proses pengiriman audio visual dari stasiun bumi ke satelit. Sementara downlink adalah proses penerimaan audio visual tersebut dari satelit ke bumi atau stasiun pemancar yang lazim kita gunakan di rumah-rumah kita menggunakan parabola.
Meledaknya satelit Telkom 1
Proses migrasi dari satelit Palapa D ke satelit Telkom 4 juga mencegah terulangnya kejadian satelit Telkom 1, pada Agustus 2017 lalu. Posisi satelit Telkom 1 berada di 108.0°E atau yang ditempati Telkom 4 sekarang. Saat itu, satelit Telkom 1 hancur berkeping-keping sebelum “penghuninya” yang berada di satelit tersebut migrasi ke satelit lainnya. Bukan hanya berakibat fatal ke stasiun televisi, namun ribuan ATM ikut offline.
Satelit Telkom 1 diluncurkan oleh perusahaan satelit milik Eropa, Arianespace, dari Kourou, Guyana Prancis, pada 4 Agustus 1999 dengan durasi 15 tahun. Artinya, harusnya satelit tersebut sudah berakhir pada 2014. Namun, masih digunakan sebelum akhirnya mengalami anomali dan ditemukan hancur.
Nah, sebelum satelit Palapa D hancur, pihak stasiun televisi pun mengamankan dulu transponder atau frekuensinya dengan bermigrasi ke satelit Telkom 4.
(fsc-01/adm)