FORSATER.com – Hasil akhir laga Yordania kontra Timnas Indonesia memang mengecewakan. Skuad Garuda harus mengakui keunggulan tuan rumah 4-1 dimana satu-satunya gol Timnas Indonesia diciptakan oleh Beto melalui titik putih.
BACA JUGA:
» Jadwal Siaran Langsung Piala Dunia Wanita 2019 di Televisi
» Jadwal Siaran Langsung Copa America 2019 di Televisi
» Adakah Biss Key Liga 1 di Indosiar?
» Cara Nonton RCTI, MNCTV dan GlobalTV yang Diacak
Namun, dibalik kekecewaan tersebut terdapat sedikit senyum bagi pecinta sepakbola Indonesia, khususnya pengguna parabola. Pasalnya, laga Timnas Indonesia yang biasanya ditutup di parabola atau satelit, kini disiarkan secara free to air (FTA) alias tidak diacak melalui satelit Palapa D.
Terakhir kali Indosiar diacak menayangkan Timnas Indonesia saat melakoni laga persahabatan dengan PSIM Yogyakarta, Ahad (02/06/2019) lalu. Setelah itu tidak lagi.
Sedikitnya sudah tiga pertandingan terakhir Timnas Indonesia yang tidak diacak Indosiar. Pertama, laga pembuka Merlion Cup antara Indonesia U23 vs Thailand U22, Jum’at (07/06/2019) lalu.
Kemudian, perebutan tempat ketiga Merlion Cup yang mempertemukan Indonesia dengan Filipina, Ahad (09/06/2019). Terakhir, Yordania vs Indonesia yang digelar Selasa (11/06/2019) malam tadi.
Bagi pengguna parabola ini merupakan salah satu kabar baik yang diharapkan kedepannya Indosiar tetap tidak mengacak tayangan sepakbola Timnas Indonesia.
“Baguslah itu. Karena masyarakat Indonesia banyak yang menggunakan parabola. Good job Indosiar,” kata Yopi Andrianto.
Ada lagi yang berharap agar laga Timnas Indonesia tidak diacak bukan hanya saat partai persahabatan, tapi juga ketika turnamen resmi.
“Itu keren. Namun harusnya bukan hanya uji coba saja. Buat apa uji coba ditayangkan jika turnamen tidak. Sama saja tidak berguna,” tambah Rulli.
Sebelumnya, sangat sulit menyaksikan Timnas Indonesia jika Indosiar menyiarkan, apalagi jika Indonesia berstatus tuan rumah. Tidak ada alternatif lain menonton Timnas Indonesia selain streaming. Karena biasanya, jika Indosiar diacak, FEED-nya juga menggunakan enkripsi maut.
“Kalau untuk Timnas seharusnya mang FTA. Kalau Liga Eropa mau diacak ya silahkan tapi khusus timnas kalau diacak ya kebangetan,” kata Amin Pangsit.
(isc-01/adm)
Mantap bang ical komentarnya
Reporter indosiar sangat membosankan, berteriak teriak, memberikan istilah2 yg tidak menarik, memberi julukan pada pemain yg aneh, ada pemain dijuluki gelandang pengangkut air dan gelandang pencuci piring,
Coba seperti reporter tv luar negeri seperti ben sport reporternya tidak lebay