FORSATER.com – TVRI yang sebelumnya rutin siarkan Liga Inggris, tidak akan lagi menayangkan lanjutan kompetisi sepakbola utama di Inggris yang kembali digelar setelah tertunda selama tiga bulan lantaran pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19). Liga Inggris kembali dilangsungkan mulai Kamis (18/06/2020) dini hari WIB.
BACA JUGA:
» Cara Mudah Mendapatkan Satelit Telkom 4
» Cara Mencari SCTV dan Indosiar di Parabola bagi Pemula
» Cara Nonton RCTI, MNCTV dan GTV yang Diacak
» Hanya ini Receiver untuk nonton RCTI, MNCTV dan GTV
Hal ini dikonfirmasi langsung oleh Direktur Utama TVRI Iman Brotoseno dalam program berita yang dicuit TVRI melalui akun medis sosial Twitter resminya, Selasa (16/06/2020) sore.
“Jadi kita untuk saat ini memutuskan untuk tidak menayangkan dulu Liga Inggris. Karena terkait dengan beberapa hal-hal yang masih ter-pending dengan pemilik hak siar Liga Inggris,” kata Iman yang baru dilantik menjadi Direktur Utama TVRI, akhir Mei lalu, menggantikan Helmi Yahya.
Sebagai Direktur Utama TVRI yang baru menjabat, Iman mengaku harus hati-hati menyelesaikan permasalahan hak siar ini. Ia juga akan melakukan konsolidasi terlebih dahulu di internal TVRI dan melihat pokok permasalahan dengan pemegang hak siar Liga Inggris.
“Jadi, saya karena masih baru disini jadi saya harus agak hati-hati. Saya harus melakukan konsolidasi dulu di dalam melihat segala macam yang menjadi masalah dengan pemegang hak siar,” katanya.
Iman menjelaskan ada kepentingan yang lebih besar di TVRI agar masalah ini bisa lebih jelas dan lebih clear. Sehingga diharapkan masyarakat dapat memahami permasalahan yang sedang berada di TVRI terkait hak siar tersebut.
“Kami sepakat sementara tidak menayangkan dulu agar semua permasalahannya menjadi jelas dan menjadi clear,” pungkasnya.
Sebelumnya, polemik Liga Inggris di TVRI mengemuka di publik saat Dewan Pengawas TVRI menyebutkan bahwa hak siar Liga Inggris berpotensi menimbulkan gagal bayar alias utang. Bahkan, menurut Anggota Dewas TVRI Pamungkas Trishadiatmoko, potensi utang tersebut mirip dengan krisis keuangan di PT Asuransi Jiwasraya.
“Saya akan sampaikan kenapa Liga Inggris itu menjadi salah satu pemicu gagal bayar ataupun munculnya utang skala kecil seperti Jiwasraya,” kata Moko dalam rapat dengan Komisi I DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (21/1/2020).
Moko menyampaikan, Helmy sempat mengatakan bahwa program Liga Inggris ditayangkan tanpa biaya. Namun, menurut dia, penayangan Liga Inggris berbiaya senilai Rp 126 miliar untuk kontrak tiga sesi, yaitu selama 2019-2022.
“Setiap sesi berbiaya 3 juta USD untuk 76 match atau senilai lebih dari Rp 552 juta per pertandingan,” ujar dia. “Kalau diekuivalen program rata-rata di TVRI yang disampaikan kepada kami 15 juta per episode. Ini bisa membiayai 37 episode atau dua bulan program lainnya,” kata Moko.
Helmy Yahya kemudian menjelaskan bahwa TVRI menayangkan Liga Inggris sebagai program unggulan.
“Semua stasiun di dunia ingin memiliki sebuah program killer content, monster content, atau locomotive content yang membuat orang menonton TVRI,” ujar Helmy Yahya dalam konferensi pers pada 17 Januari silam.
Dia mengatakan, dengan keterbatasan anggaran, TVRI berhasil mendapat hak siar Liga Inggris, yaitu bekerja sama dengan Mola TV.
Helmy Yahya memastikan bahwa hak siar Liga Inggris ini juga diketahui dan mendapat persetujuan dari Dewan Pengawas TVRI. Sedangkan, Direktur Program dan Pemberitaan TVRI Apni Jaya Putra menjelaskan, secara administratif, Liga Inggris dilaporkan kepada Dewan Pengawas TVRI pada 17 Juli 2019.
(fsc-01/adm)